Bahas Tambang Ilegal, Pemda dan DPRD Sebut-Sebut Oknum TNI

Read Time:1 Minute, 32 Second

Kaimana, Rapat dengar pendapat pembahasan aktivitas tambang ilegal di wilayah Distrik Etna-Yamor yang diselenggarakan oleh dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten Kaimana, rupanya cukup memanas.

Bahkan dari hasil pemaparan oleh sekretaris daerah kabupaten kaimana Drs. Donald R Wakum menyebutkan bahwa diduga ada keterlibatan oknum TNI di dalam aktivitas tambang tersebut. Tak hanya itu bahkan Pemerintah daerah telah mengantongi nama oknum tersebut.

Dikatakan oleh Donald bahwa oknum TNI tersebut berperan sebagai penyuplai BBM jenis aftur untuk sebuah helikopter yang bertempat di Avona.

Penyuplai BBM tersebut, rupanya tidak menggunakan jalur seperti biasa yang dilewati oleh masyarakat, melainkan melalui jalur kapal putih sehingga hal ini patut dipertanyakan BBM tersebut di dapat dari mana.

“Dilaporkan juga kepada kami bahwa diduga ada seorang anggota Koramil teluk Etna, yang kemudian mengangkut BBM dari Kaimana ke Wilayah itu.

Ini agak jangkal karena wilayah yang dilewati untuk mengangkut BBM tidak seperti biasa dilewati oleh masyarakat, yang mengasah loumbutnya melewati tebing, tetapi melewati jalur kapal.” Papar Donald.

Tak hanya itu, ditambahkan oleh anggota DPRD Frans Amerbay oknum TNI tersebut juga mengikuti sosialisasi yang dilaksanakan oleh para penambang di distrik Etna.

Meskipun demikian tidak ada klarifikasi oleh Komandan Kodim 1804 Kaimana, karena pada saat RDP dirinya tidak menghadiri meskipun dari DPRD telah mengundangnya.

” Sudah kami sudah surati namun yang datang hanyalah dari pihak kepolisian saja” ungkap Ketua DPRD Irsan Lie.

Tak hanya itu, salah satu pejabat TNI juga disebut-sebut namanya oleh anggota DPRD kabupaten Kaimana Luky Loupaty pada saat RDP berlangsung.

” Jadi ada satu orang pemilik hak Ulayat di Yamor juga di telepon oleh oknum TNI untuk datang menemui pimpinannya. Kebetulan saya ada duduk dengan dia saya tanya lalu dicerita bahwa dirinya disuruh untuk ketemu pimpinan oknum TNI tersebut untuk ke lokasi tambang di Etna” ungkap Luky.

Tak hanya oknum TNI saja, berdasarkan hasil pemaparan informasi juga ditemukan ada keterlibatan oknum PNS di dalam.

Liputan : DAR