0 0
Advertisement Section

Akibat Sengketa Batas Wilayah Tiga Warga Tewas Di Nabire

Read Time:1 Minute, 58 Second

Nabire, Tiga korban tewas dalam pertikaian antara suku dani dan suku mee terkait pencabutan patok tapal batas lokasi tanah di kampung Urumusu distrik Uwapa Nabire Papua Tengah.

Pada senin, 5 juni 2023, sekitar pukul 12.00 WIB, ada kejadian yang mengejutkan di kampung Urumusu, distrik Uwapa, kabupaten Nabire.

Aksi serangan antara dua suku di Nabire, yaitu suku dani dan suku mee, terjadi di lahan tanah yang menjadi sumber pertikaian.

Polisi berpaya penyelesaian konflik yang dilakukan oleh kapolsek Uwapa tidak berhasil meredam massa yang terlibat, mengingat jumlah massa dari kedua suku tersebut sangat besar. kelompok massa dari suku dani, yang dikenal dengan nama isak telenggen, niko telenggen, dan kuninggen telenggen, bertemu dengan massa dari suku mee.

Masa Dengan Membawah Sanjata Tajam dan alat Perang Salaing Serang di Nabire / Foto Tim Sokama.id

Pertikaian antara kedua suku ini tak terelakkan mengingat tingginya ketegangan yang terjadi sangat di sangkan.

Dengan adanya pertikaian tersebut berujung pada tiga korban meninggal dunia, dua korban berasal dari suku mee, sedangkan satu korban lainnya adalah kepala kampung topo yang bernama abner wabes.

Korban ketiga ini mengalami luka akibat serangan panah dan serangan senjata tajam.

Penyebab utama pertikaian antara kedua suku ini diduga terkait permasalahan tapal batas lokasi tanah di Kampung Urumusu, Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire, Papua Tengah.

Terdapat dua perlawanan tanah yang dilakukan di wilayah yang sama, dan hal ini menjadi pemicu terjadinya konflik.

palang tapal batas yang seharusnya menunjukkan batas wilayah tersebut dilepas dan dikembalikan ke kepala suku wa alex raiki. massa dari kedua suku yang meminta pembatalan surat pembatalan tanah ganda yang telah terjadi.

Aparat Keamanan Melakukan Pengamanan di Jalan saat Masa Membawah Mayat Korban Pertikaian di Nabire / Foto Tim Sokama.id

massa dari suku mee kemudian mengarak jenazah kedua korban tewas ke pantai Nabire.

Dalam proses pengarakan tersebut, terjadi kericuhan yang membuat situasi semakin panas.

Massa terus melanjutkan pengarakan jenazah ke kantor gubernur papua tengah, yang mengakibatkan kemacetan di sekitar jalan merdeka, nabire.

Pihak kepolisian polres nabire terus berupaya untuk menjaga keamanan dan mengamankan di wilayah tersebut. namun, situasi di kabupaten nabire masih belum kondusif hingga saat ini. penyidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap kronologi yang lebih jelas dan faktor-faktor yang memicu pertikaian antara suku dani dan suku mee di distrik uwapa, nabire, papua tengah.

Liputan : Tim Sokama.id

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Jalan Penghunbung Di Distrik Sumuri Kabupaten Teluk Bintuni Butuh Perhatian Serius Dari Pemerintah
Next post Melaksanakan Tugas Jurnalis Peliputan Tragedi Kebakaran Di Pasar Wosi Manokwari Sekretaris Pwi Papua Barat Malah Dikeroyok Dan Dirampok
Daftar Harga Supplier Kaos Kemeja (2)