Dugaan Korupsi Indentif Nakes Covid 19 Dalam Penyilidikan Tim Jaksa
Read Time:1 Minute, 26 Second
Fakfak, Peyilidikan Dugaan Korupsi terkait dengan dana sebesar Rp. 8.117.677.977 yang merupakan, Indentif Tenaga Kesehatan ( Nakes ) untuk Penganan corona Virus ( Covid ) 19 di Kabupaten Fakfak, Oleh Rumah Sakit Daerah ( RSUD ) Kabupaten Fakfak.
Terkait dengan dana Covid 19 tahun 2021 yang kini dalam penyilidikan Tim penyidik dari Kejaksaan Negeri ( Kejari ) Fakfak.
Yang di duga ada nya kerugian negara, dari sumber dana Angaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD ) Tahun 2021, Yang di cairakan dalam tiga tahap yaitu tahap pertama sesuai dengan Surat Perintah Pencairan Dana SP2D sebesar Rp. 7.534.642.195.00 Nomor 2232/SP2D-LS/PPKD/APBD/2021, untuk 249 Nakes dari bulan januari sampai dengan agustus 2021 di RSUD Fakfak.
Tahap kedua sesuai dengan Surat Perintah Pencairan Dana SP2D sebesar Rp. 158.928.610, Nomor 3557/SP2D-LS/PPKD/APBD/2021, untuk 96 Nakes selama bulan September 2021 di RSUD Fakfak.
Tahap kedua sesuai dengan Surat Perintah Pencairan Dana SP2D sebesar Rp.424.107.172. Nomor 4150/SP2D-LS/PPKD/APBD/2021, untuk 120 Nakes dan tiga dokter specialis selama bulan Nopember 2021 di RSUD Fakfak.
Saat di temui Kepala Kejaksaan Negeri ( Kajari ) Fakfak NiksonNikolaus Nila, melalui Artur Fritz Gerald selaku Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus ( Kasi Pidsus ), pada senin Fakfak, 30/01/2023 menyapaikan kepada wartawan di kantor Kejari.
Dari tiga kali di cairakan dana insentif Covid19 tahun 2021, Dengan total dana sebesar Rp. 8.117.677.977. Kejari masih melakukan Peyilidikan dengan memeriksa dan di mintai keterangan saksi – saksi termaksud Para Nakes.
Untuk Kasus Nakes ini Masih dalam Penyilidikan dan belum bisa di tentukan keruguan negara karena masih dalam peyilidikan dan dan belum ada perhitungan kerugian negara, yang jelas ini terkait dengan menajeman di RSUD dan terkait dengan administrasi di RSUD. ( Rahman )
Happy
0 %
Sad
0 %
Excited
0 %
Sleepy
0 %
Angry
0 %
Surprise
0 %
0
0
Average Rating